JAKARTA, KOMPAS.com — Materi soal ujian nasional jenjang SMA/MA/SMK pada 2013 direncanakan berubah. Hal itu untuk mengikuti keinginan pemerintah mengintegrasikan hasil ujian nasional untuk seleksi masuk calon mahasiswa di perguruan tinggi negeri lewat jalur undangan.Nantinya soal ujian nasional (UN) SMA/MA/SMK didesain untuk mengukur prestasi siswa di jenjang akhir pendidikan menengah sekaligus memprediksi potensi siswa di perguruan tinggi. Akhir September 2012, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan beserta Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) ditargetkan punya format yang akan dibahas bersama Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Indonesia.
”Pemerintah dan BSNP akan segera rapat membahas integrasi UN SMA/MA/SMK dengan seleksi perguruan tinggi. Kemungkinan ada perubahan soal UN yang sekaligus bisa untuk seleksi PTN,” kata Djemari Mardapi, anggota BSNP, di Jakarta, Rabu (12/9/2012).
Menurut dia, pengintegrasian UN dengan seleksi masuk PTN selama ini masih pro-kontra. Sebab, UN untuk mengukur prestasi siswa di sekolah, sedangkan seleksi PTN memprediksi potensi akademik dan keberhasilan calon mahasiswa selama kuliah.
”Kami sedang mencoba untuk mengintegrasikan kebutuhan mengevaluasi prestasi dan prediksi lewat pelaksanaan UN,” kata Djemari.
Jika terlaksana, anggaran pelaksanaan UN dan seleksi masuk PTN yang besar bisa diefektifkan. Namun, mutunya tetap sesuai kebutuhan dengan yang diinginkan pemerintah dan PTN.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan, pemanfaatan hasil UN SMA/MA/SMK untuk masuk PT, khususnya PTN, harus dilaksanakan. Selama ini, hasil UN pada jenjang SD/MI dipakai dalam seleksi masuk SMP/MTs, sedangkan hasil UN SMP/MTs untuk SMA/MA/SMK. Namun, hasil UN SMA sederajat belum sepenuhnya diakui PTN karena dinilai belum valid akibat tingginya dugaan kecurangan.
”Kalau integrasi hasil UN ke seleksi masuk PTN terlaksana, beban siswa berkurang. Tidak hanya meringankan biaya, tetapi siswa tidak stres karena konsentrasi di UN sudah bisa dipakai untuk seleksi di PTN,” ujar Nuh.
Sementara itu, Ketua Majelis Rektor PTN Indonesia Idrus Paturusi mengatakan, wacana integrasi hasil UN untuk seleksi PTN mulai diterima kalangan PTN. Namun, formatnya masih perlu dibahas.
”Bisa jadi dengan bobot persentase nilai UN dan nilai rapor,” kata Idrus, yang juga Rektor Universitas Hasanuddin, Makassar.
Kecurangan UN
Terkait dengan kecurangan UN, Nuh menjelaskan, pemerintah berupaya lebih untuk meminimalkan hal itu tahun depan. Caranya, membuat soal dalam 20 variasi atau lebih.
Ada juga rencana pemerintah menaikkan standar minimal kelulusan UN tahun 2013. Apalagi, kelulusan UN sudah mencapai 99 persen lebih.